Schmutzer, Tokoh Politik Etis di Hindia Belanda, Dimakamkan di Peneleh Surabaya

Schmutzer, Tokoh Politik Etis di Hindia Belanda, Dimakamkan di Peneleh Surabaya

Penelehhistory.com: Surabaya (22/8/24) – Peneleh sebagai Perpustakaan Hidup di pemakaman Eropa Peneleh Surabaya menelusuri makam-makam penting. Pada masanya, orang-orang yang dimakamkan di sana memiliki peran besar.

Ada 10 makam tokoh penting yang masuk dalam proyek yang dilakukan oleh komunitas di Surabaya, Begandring Soerabaia, dan komunitas di Belanda, TiMe Amsterdam. Salah satu tokoh penting tersebut adalah Gottfried Joseph Julius Schmutzer. Di makam keluarga Schmutzer juga terdapat anggota keluarga lainnya.

Berdasarkan batu nisan, terdapat anggota keluarga, yaitu:

Joseph Julius Schmutzer. Foto: doc pt
  • Gottfried Joseph Julius Schmutzer, Tanggal lahir/wafat: 1 April 1847 – 8 Mei 1902, Tempat lahir: Praha, saat itu Austria, Tempat wafat: Surabaya, Kewarganegaraan saat lahir/wafat: Belanda, Profesi: Pengusaha gula.
  • Elise Franciska Wilhelmine Schmutzer, lahir Karthaus, Tanggal lahir/wafat: 20 Juli 1852 – 27 November 1912, Tempat lahir: Surabaya, Tempat wafat: Yogyakarta.
  • Eduard Ignatz Wilhelm Marie Schmutzer, Tanggal lahir/wafat: 8 Oktober 1887 – 23 Juni 1905, Tempat lahir: Semarang, Tempat wafat: Surabaya, Kewarganegaraan saat lahir/wafat: Belanda.

Sejarah Keluarga Schmutzer

Keluarga Schmutzer di Ganjuran. Foto: doc pt.

Gottfried Schmutzer tumbuh di Praha, ibu kota Bohemia (kini Republik Ceko), yang saat itu bagian dari Kekaisaran Austria, kekaisaran besar Habsburg.

Schmutzer adalah salah satu dari banyak pengusaha Eropa yang mencoba peruntungan di Surabaya, kota pelabuhan dan perdagangan yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Pada tahun 1879, ia menikahi Elise Karthaus, seorang perempuan Belanda kelahiran Surabaya yang baru setahun menjadi janda. Dari suami sebelumnya, Stefanus Berends, ia mewarisi perkebunan gula Gondang Lipuro dekat Bantul, 20 km barat daya Yogyakarta.

Gottfried Schmutzer mengambil alih perkebunan tersebut dengan hasil yang baik. Ia dinaturalisasi menjadi warga negara Belanda dan selain menjadi pengusaha, ia juga menjabat sebagai wakil konsul Hindia Belanda untuk Swedia dan Norwegia. Pasangan ini memiliki empat anak, satu perempuan dan tiga laki-laki.

Dua putranya, Jos dan Julius, melampaui kesuksesan ayah mereka. Jos (Josef Ignaz Julius Marie Schmutzer) terutama dikenal sebagai tokoh ilmiah dan politik.

Jos dan Julius menempuh pendidikan di Eropa, termasuk di Sekolah Teknik Delft dan Suikerschool di Amsterdam, yang khusus mendidik tentang budidaya gula. Pada tahun 1910-1912, mereka kembali ke Hindia Belanda untuk melanjutkan usaha perkebunan keluarga.

Perkebunan mereka berkembang dari 300 menjadi 600 hektar dan modernisasi dilakukan dengan mesin terbaru. Mereka juga memperkenalkan sistem irigasi baru yang bermanfaat bagi perkebunan dan petani lokal.

Jos aktif dalam gerakan sosial Katolik, menjadi ketua Partai Katolik India (IKP) dan fraksi Volksraad Katolik. Ia memperjuangkan kebijakan sosial yang adil.

Pada tahun 1930, Jos kembali ke Belanda dan menjadi profesor di Universitas Utrecht. Ia juga berperan dalam gerakan pramuka dan membantu pengungsi Jerman saat Perang Dunia II.

Setelah penangkapan oleh Nazi, ia dipenjara di kamp konsentrasi Sachsenhausen dan Buchenwald sebelum akhirnya melarikan diri dan bergabung dengan pemerintahan Belanda di pengasingan di London. Setelah perang, ia kembali menjadi profesor hingga wafat pada tahun 1946.

Tinggalkan Balasan

© Copyright Peneleh History Indonesia